Mengukur Ketebalan Cat ? Ada Teorinya !!

Mengukur Ketebalan Cat ?

Apakah Ketebalan cat perlu diukur ? cat mobil, cat motor, cat tembok, cat pagar,pengecatan, teknik pengecatan

Beberapa industri atau perusahaan sangat memerlukan pengujian kualitas cat untuk mencapai standar kualitas ketebalan cat. Pengujian ini biasa dilakukan pada material - material seperti baja, aluminium, timah, logam lain dan material non logam. Salah satu hal yang menentukan hasil pelapisan cat tidak hanya ditentukan oleh jenis cat yang digunakan, tetapi juga oleh parameter aplikasi cat seperti ketebalan lapisan cat dan besarnya nilai kekasaran permukaan substrat yang dihasilkan, faktor kondisi lingkungan dimana substrat ditempatkan dan persiapan permukaan sebelum pelapisan juga perlu diperhatikan.

Proses pengecatan atau coatinmerupakan proses  manufaktu akhir  yang  dibutuhkan  untuk  melapisi semu komponen  yang  dibuat.  Tujuan  dari  pelapisan  cat sendiri untuk meningkatkan penampilan, ketahanan terhadap air, ketahanan dari goresan atau bahkan untuk keausan. Oleh karena itu proses pengecatan ini merupakan salah satu proses yang membutuhkan anggaran dana besar pada pelaksanaanya. Perbaikan pada lapisan cat akan memakan waktu yang relatif lama dan memakan biaya sehingga akan memperlambat selesainya suatu komponen.



Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengujian kualitas cat meliputi :
  
1. Coating Thickness secara visual

Maksudnya pengujian dilakukan dengan melihat secara langsung kerusakan-kerusakan pengecatan yang dapat diketahui secara visual, misalnya : popping, pin hole,orange peel, cratering (lubang kawah) motling, meler (sagging), dry spray , kotor, cat berbintik-bintik dan lain-lain.

Bertujuan untuk mengetahui ketebalan (thickness) cat di permukaan suatu material atau benda yang dicat karena pengecatan terdiri dari beberapa kali proses seperti pengecatan dasar ( Primer ), pengecatan antara (under coat) dan pengecatan tutup (top coat) 

 

3. Adhesion
Untuk mengukur tingkat kerekatan cat pada benda kerja baik metal maupun plastik. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya pengelupasan pada part yang sudah dicat. Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode cross cut.

4. Kekerasan (hardness)
yaitu pengujian yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kekerasan lapisan cat pada plat.

5. Corrosion Resistance (ketahanan korosi)
Pengujian ini disebut juga dengan “Salt spray” yaitu pengujian cat yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan cat menahan timbulnya karat. Tes ini khusus untuk test cat stoving (metal).

Cacat Pengecatan dan Penyebabnya

Pada proses pengecatan sering dijumpai banyak kesalahan yang disebabkan oleh berbagai faktor yang berpengaruh. Salah satu kesalahan dalam pengecatan adalah ketebalan lapisan cat yang tidak sesuai standar. 
Ketebalan lapisan cat yang tidak sesuai standar yang diaplikasikan dipengaruhi oleh cat meleleh sehingga cat tidak rata dan pada bagian tertentu catnya sangat tebal. Hal ini terdapat pada permukaan yang tegak atau menyudut.

Adapun beberapa faktor penyebabnya :
  1. Terlalu banyak thinner yang lambat menguap
  2. Lapisan cat terlalu tebal atau kurang merata
  3. Cat disemprotkan terlalu sering tanpa waktu tunggu yang cukup antara pelapisan yang satu dengan yang berikutnya
  4. Alat semprot terlalu dekat dengan permukaan yang disemprot
  5. Tekanan udara rendah
  6. Cairan yang keluar dari alat semprot terlalu banyak
  7. Viskositas cat penyemprotan terlalu rendah.

Untuk mengukur ketebalan lapisan cat dalam pengecatan ini, diperlukan sekali alat uji coating thickness. Karena alat uji coating thickness ini berfungsi untuk menentukan ketebalan lapisan cat tiap titik dari material sesuai standar yang diaplikasikan sehingga sangat diperlukan bagi perusahaan industri atau perusahaan lainnya.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

1 komentar:

komentar