Coating Thickeness Gauge TIME®2600

  • Mengadopsi dua metode pengukuran: induksi magnetis (F) dan arus eddy (N). Ketika probe F dilengkapi, ia dapat mengukur lapisan non-magnetik pada substrat magnet, ketika probe N dilengkapi, ia dapat mengukur lapisan non-konduksi pada substrat non-magnetisme.
  • 6 jenis probe tersedia untuk berbagai aplikasi: F400, F1, F1 / 90, F10, N1, CN02
  • Dua mode pengukuran: lanjutkan / lajang
  • Dua mode kerja: mode langsung (DITECT) dan Batch mode (APPL)
  • 5 cara statistik: Nilai rata-rata / nilai Max.value / Min.value / Testing (Tidak.) / Standar deviasi (S.Dev)
  • Dua mode pengukuran kalibrasi
  • Dengan layar lampu latar
  • 640 nilai terukur dapat disimpan
  • Terintegrasi dengan printer
  • Indikasi baterai rendah
  • 2 mode mematikan : manual dan auto

Tipe Probe
F
N
Metode pengukuran
Induksi magnet
eddy current
Rentang Prngukuran
0 ~1250 μm
0 ~1250 μm, 0 - 40μm (untuk pelat krom pada tembaga)
Resolusi minimal
0.1μm
Toleransi
Kalibrasi titik nol
±(3%H+1)μm
± (3%H+1.5)μm
H berarti ketebalan potongan yang diuji
Kalibrasi dua titik
±[(1~3)%H+1]μm
±[(1~3)%H+1.5]μm
H berarti ketebalan potongan yang diuji
Kondisi pengukuran
Jari-jari kelengkungan minimal (mm)
konvesksitas 1.5
konveksitas 3
Diameter  area uji minimal (mm)
Ø7
Ø5
Ketebalan kritis substrat(mm)
0.5
0.3
Standar
DIN,ISO,ASTM,BS
Kalibrasi
Kalibrasi nol dan foil
Interface
RS232
Statistik
Jumlah pengukuran, mean, standar deviasi, maksimum dan minimum
Data memory
640 bacaan
Limits
Dapat disesuaikan dengan alarm
Daya
Baterai isi ulang NiMH 
Lingkup Pengoperasian
Suhu : 0~40
Kelembaban: 20%~90%
Tidak ada medan magnet yang kuat
Dimensi (mm)
230×86×47


Model Probe 
F400
F1
F1/90º
F10
N1
CN02
Prinsip Pengoperasian
Induksi Magnet
Eddy current
Rentang Pengukuran (µm)
0-400
0-1250
0-10000
0 to 1250 μm
0 to 40μm
(untuk plat krom pada tembaga)
10~200
Resolusi rendah (µm)
0.1
0.1
10
0.1
1
Akurasi
Kalibrasi satu titik (µm)
±(3%H+1)
±(3%H+10)
±(3%H+1.5)
±(3%H+1)
Kalibrasi dua titik (µm)
±[(1~3)H%+0.7]
±[(1~3)H%+1]
±[(1~3)%H+10]
±[(1~3)%H+1.5]
-
Kondisi Pengukuran
Kelengkungan area minimal (mm)
Convex   1
1.5
Flatten
10
3
Flatten
Diameter area minimal (mm)
φ3
φ7
φ7
φ40
φ5
φ7
Ketebalan kritis subtrat (mm)
0.2
0.5
0.5
2
0.3
Tak terbatas

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »